Minggu, 31 Juli 2022

 

Komponen Desain Grafis


            Komponen desain grafis merupakan unsur pembentuk desain grafis. Dalam membuat sebuah desain grafis, diperlukan komponen-komponen yang menjadi dasar visual dalam memberikan peranan komunikasi secara visual. 
            Komponen desain grafis terdiri atas 7 komponen, yaitu titik, garis, bentuk, ruang, terang-bayang, warna, dan tekstur. Dari 7 komponen tersebut, perancang desain grafis dapat membangun atau membuat sebuah desain yang menjadi sarana komunikasi secara visual.

 

1. Titik/Dot/Verteks

            Titik sebagai salah satu komponen desain grafis yang paling mendasar, baik berdiri sendiri sebagai individual maupun sebagai kelompok. Komponen titik memberikan nuansa komunikasi yang berarti dalam sebuah desain. Potensi titik, antara lain sebagai berikut:

  • Membentuk sebuah makna: titik tunggal bermakna selesai, titik berkelompok bermakna kesatuan atau kebersamaan.
  • Mengekspresikan nilai statis dan emosi: titik tunggal yang berdiri sendiri sebagai kemantapan atau bernilai absolut serta berdiri sebagai penekanan selesai.
  • Dalam desain, bisa berperan sebagai pemberian aksen (sebagai elemen dekoratif, elemen emosi, dan elemen bahasa gambar).

Komponen desain grafis: Titik
Komponen desain grafis: Titik

2. Garis/Line

            Garis adalah sebuah komponen desain grafis yang merupakan perapatan dari sekelompok garis titik yang berurut dan berunut, baik berdiri sebagai elemen utama maupun sebagai dari (aksen) komunikasi. Komponen garis ini memberikan juga nuansa komunikasi yang berarti dalam sebuah desain. Potensi garis, antara lain sebagai berikut:

  • Membentuk garis tepi/kontur sebuah benda.
  • Mengekspresikan gerak dan emosi (garis horizontal: tenang, mati; garis diagonal: labil (tdak stabil); garis zigzag: kehancuran, retak, tedak tenang; dan garis bergelombang: hidup, kelembutan).
  • Dalam desain, bisa berperan sebagai pemberi aksen (sebagai pembatas, kolom, dan dekoratif desain).

Komponen desain grafis: Garis
Komponen desain grafis: Garis


3. Bentuk/Raut/Kurva

            Bentuk/Raut/Kurva adalah sebuah komponen desain grafis yang merupakan bertemunya titik awal garis dengan titik akhir garis. Hasil garis yang bertemu ini membentuk sebuah bidang. 

            Bidang tersebut, baik berdiri sebagai elemen utama maupun bagai dari (aksen) komunikasi, sangat berperan dalam memberikan nuansa komunikasi yang berarti dalam sebuah desain. Potensi bentuk antara lain sebagai berikut:

  • Bentuk yang digunakan untuk menyatakan suatu bangun/shape yang tampak dari suatu benda.
  • Bentuk merupakan rupa keliling sebuah rancangan.
  • Bentuk mempunyai garis luar (outline) atau pembatas di sekitarnya.
  • Bentuk memaksimalkan karakter/kesan yang ingin di capai.

Ada 2 bentuk dasar dalam desain grafis, yaitu:

  • Bentuk Geometris (segitiga, segiempat, segilima, lingkaran, trapezium, dan seterusnya). Bentuk geometris ini, merupakan sebagian dari bentuk dasar yang digunakan sebagai acuan dasar desainer dalam merancang.


Illustrasi bentuk geometris
Ilustrasi bentuk geometris

  • Bentuk Organis, lengkung bebas dan fleksibel.

Ilustrasi bentuk organis
Ilustrasi bentuk organis

4. Ruang/Space/Massa

Ruang adalah sebuah komponen desain grafis yang merupakan kelanjutan dari bentuk yang dikembangkan, dapat membentuk ruang imajiner yang terkait persepsi pengamatnya. Hasil dari pengembangan bidang ruang ini lebih banyak berperan sebagai elemen utama (berdasarkan tingkat kerumitannya), tetapi tidak menutup kemungkinan pula dapat berdiri sendiri sebagai bagian dari komunikasi. Ruang sangat berperan dalam memberikan nuansa 3 dimensi dalam unsur komunikasi visual. Potensi ruang, antara lain sebagai berikut:

  • Ruang menjadi pengembang bidang yang menjadi bidang lain, tetapi tidak hanya sekedar bidang baru. Ruang harus memiliki dimensi sehingga melahirkan berat/massa pada bidang baru yang disebut ruang.
  • Sebuah bentuk 3 dimensi dapat digambarkan pada permukaan papar yang terdiri atas beberapa bentuk 2 dimensi.
  • Selain membentuk nuansa 3 dimensi, ruang juga dapat memperlihatkan penggabungan bentuk dari sisi/cara pandang berbeda (gestalt).


komponen desain grafis: ruang
Komponen desain grafis: ruang

  • Ruang kosong dimanfaatkan agar rancangan tidak terlalu penuh.
  • Ruang kosong dimanfaatkan sebagai pemisah.



5. Terang-Gelap/Gradasi

            Terang-gelap adalah sebuah komponen desain grafis yang merupakan permainan baru dalam bentuk ranah/lingkup arsir. Dari penambahan elemen arsir tersebut (biasanya adalah efek gradasi), bentuk yang dikembangkan akan memiliki nuansa realistik yang diambil dari prinsip jatuhnya unsur gelap-terang pada sebuah benda bila terkena cahaya. Hasil dari komponen terang-bayang ini berperan sebagai ilustrasi utama (berdasarkan nilai realistiknya), tetapi tidak menutup kemungkinan pula dapat berdiri sendiri sebagai dari komunikasi yang kreatif. Potensi terang-bayang, antara lain sebagai berikut:

 

Komponen desain grafis: Terang-gelap
Komponen desain grafis: Terang-gelap

  • Terang-gelap dari arsiran adalah upaya menambah nuansa jatuhnya highlight dan shadow pada sebuah benda.
  • Pendekatan terang-bayang ini menghasilkan nuansa realistis dan/atau fotografik pada sebuah komponen desain.
  • Peranannya bisa kepada ilustrasi yang utama, juga bisa sebagai elemen dekoratif. 


6. Warna/Color

            Warna adalah sensasi yang ditimbulkan oleh otak sebagai akibat sentuhan gelombang-gelombang cahaya pada retina mata. Kira-kira ada 10 juta warna yang berbeda dapat dilihat oleh mata manusia. Warna dapat berupa warna alam maupun buatan. 

            Pada warna alam, warna asli dari bahan yang ditampilkan. Sedangkan warna buatan adalah warna asli yang ditutup dengan lapisan cat atau diubah dengan cara lain. Selain itu ada warna pigmen (dihasilkan dari pencampuran tinta/cat) dan warna cahaya (dihasilkan dari sinar) seperti layar monitor, layar televisi, dan layar handphone.

Komponen desain grafis: Warna
Komponen desain grafis: Warna

            Warna pada dasar keilmuan desain grafis mengacu pada lingkaran pigmen (subtractive), yang membagi warna dasar/primer menjadi merah, kuning, dan biru. Kemudian, masuk ke dalam turunan pertama, sekunder, dan seterusnya. Sementara dalam pekerjaan yang berhubungan dengan layar (animasi, televisi, dan web design) mengacu pada lingkaran warna cahaya (additive).

Warna pigmen (subtractive) dan warna cahaya (additive)
Warna pigmen (subtractive) dan warna cahaya (additive)

 

Potensi warna dalam desain grafis antara lain sebagai berikut:

  • Warna serta nilai gelap dan terangnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan kesan berat-ringan benda, volume, kedalaman komposisi, dan sebagainya.
  • Warna menciptakan suasana/mood/sifat/karakter tertentu pada rancangan.

Suasana/sifat/mood warna secara universal
Suasana/sifat/mood warna secara universal

            Desainer grafis harus cerdas dalam menentukan warna yang cocok dalam perancangan. Pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisis dan strategi yang ditentukan sebelumnya. Jika konsep warna sudah didapatkan dari proses analisis dan strategi, pekerjaan akan lebih mudah dan terarah.

 

7. Tekstur

            Tekstur adalah komponen desain grafis yang merupakan tamplan/karakteristik/gambaran/representasi sifat dari suatu permukaan. Tekstur dapat dibiarkan sebagaimana adanya atau diolah secara khusus menurut kehendak perancangannya. 

            Permukaan dapat polos, bersisik, licin, kasar, pudar, kusam, kilap, lembut, halus, berlendir, terasa gatal, berbulu, dan lain-lain. Tekstur merupakan salah satu unsur seni yang unik, karena ia dapat mengaktifkan 2 proses pengindraan sekaligus (visual dan raba). Tekstur dapat berukuran kecil, menekankan pada keduadimensian permukaan sebagai hiasan, atau berukuran besar yang menekan kan pada kesan raba pada 3D. Potensi tekstur antara lain sebagai berikut:

  • Memperkaya kenikmatan visual.
  • Dipakai dalam memvisualkan objek.
  • Membangkitkan perasaan untuk meraba.
  • Memperjelas kesan adanya ruang.
  • Tekstur dan kesan ruang: tekstur detail/halus (jarak dekat) dan tekstur blur/kurang jelas (jarak jauh).

Jenis permukaan kertas
Jenis permukaan kertas


            Untuk meningkatkan sensasi rabaan lewat tekstur, kita bisa melakukan dengan teknik cetak, misalnya matte (dilapisi dengan bahan kimia sehingga hasil cetakan terasa keset/doff), uv gloss (dilapisi dengan bahan kimia sehingga tampilan lebih mengkilap dan tahan air). 

            Selain dari teknik cetakan, kita juga dapat meningkatkan kekuatan desain dengan material/media cetaknya yaitu kertas. Pada jaman sekarang sudah sangat banyak pabrik dan distributor kertas dengan beragam ketebalan, warna, dan tekstur untuk meningkatkan tampilan fisik desain grafis. Dengan berbagai pilihan tekstur kertas, kita dapat menyesuaikan karakter desain yang ingin dicapai.

 

Video referensi tentang materi komponen desain grafis:



Sumber:

http://fathimubarak.blogspot.com/2020/07/komponen-desain-grafis.html

https://www.istockphoto.com/id/vektor/kumpulan-desain-ikon-bentuk-geometris-gm1177836263-328967862

Senin, 11 Juli 2022

Kategori Desain Grafis dan Animasi




Kategori Desain Grafis dan Animasi

 


I. Desain Grafis 
  

Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain komunikasi. Penggunaan umum dari desain grafis adalah seperti desain perusahaan (logo dan merek), desain editorial (majalah, surat kabar, dan buku), desain lingkungan, periklanan, desain web, desain komunikasi, dan kemasan produk. Berikut adalah kategori dari desain grafis. 


1. Printing (Percetakan)

   Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan 
gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Percetakan ini merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan pencetakan transaksi. Printing sendiri memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis dalam bentuk cetak.

2. Web Design

 Web design adalah istilah umum yang mencakup bagaimana isi web konten ditampilkan, (biasanya berupa hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna akhir melalui World Wide Web, dengan menggunakan sebuah browser web atau perangkat lunak berbasis web. Tujuan dari web design adalah untuk membuat website sekumpulan konten online, termasuk dokumen dan aplikasi yang berada pada server web/server.


3. Film

  Desain grafis yang berkaitan dengan industri perfilman dan TV mencakup beberapa kegiatan, antara lain, konsep visual, 
story board, title & credits, special effect, stage design, sampai ke materi promosi berupa spanduk, poster film, iklan, dan materi hasil produksi berupa VCD atau DVD dari film tersebut.


4. 
Environmental Graphic Design (EGD) dan Identifikasi (Logo)

  Kedua bidang (EGD dan logo) merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.


5. Desain Produk

   Desain produk bisa disebut juga sebagai industrial design, yang merupakan bidang ilmu dalam perencanaan dan perancangan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual, karena merupakan hasil buah pikiran dan kreativitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun, terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.

 

II. Film Animasi

   Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalah film yang merupakan karya tangan (gambar) yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi. Berikut ini adalah pembahasan mengenai jenis-jenis animasi:

Animasi 2 Dimensi

Animasi 3 Dimensi


1.  Animasi 2D

    Beberapa tahun lalu ketika Anda memikirkan animasi, animasi 2 dimensi tradisional yang digambar tangan mungkin adalah hal pertama yang terlintas dalam pikiran. Sampai akhirnya, film dan kartun Disney mulai menggunakan animasi 2D yang diciptakan melalui penggunaan perangkat lunak. Animasi 2D adalah jenis animasi dalam bentuk dua dimensi, artinya animator 2D membuat gambar dan karakter dalam format dua dimensi dan menghidupkannya dengan gerakan. Jenis animasi ini dianggap sebagai bentuk animasi tradisional dengan ciri karakter polos, tidak bervolume, dan hanya bergerak ke atas, bawah, kiri dan kanan.

  Contoh animasi 2D bisa ditemukan pada serial kartun yang sering Anda tonton semasa kecil, seperti kartun Mickey Mouse, Tom & Jerry, Doraemon, atau Spongebob Squarepants. Salah satu animasi 2D hasil karya anak bangsa yang terbaru adalah Si Juki The Movie yang terinspirasi dari komik populer asal Indonesia.


2.  Infografis

    Animasi infografis adalah cara memvisualisasikan informasi menggunakan kombinasi pencitraan, ilustrasi, bagan, grafik, teks dan elemen lain yang dianimasikan untuk menambah gerakan. Animasi infografis merupakan langkah maju dari presentasi biasa yang seringkali digunakan untuk menjelaskan konsep, ide-ide, atau langkah-langkah secara sederhana. Seperti menganimasikan slide PowerPoint, animasi infografis adalah cara yang bagus untuk menarik perhatian audiens.


3.  Stop Motion

    Animasi stop motion dibuat dengan cara mengambil foto satu objek, lalu menggerakkan sedikit objek tersebut dan ambil foto lainnya. Ulangi proses ini berulang-ulang lalu putar kembali aliran foto secara berurutan untuk memberikan ilusi gerakan. Saat hasil rekaman diputar ulang dengan cepat, gambar yang tertangkap menciptakan sebuah ilusi bahwa ia seakan sedang bergerak.


4.  Motion Graphics

    Motion graphics adalah percabangan dari Seni Desain Graphics yang merupakan penggabungan dari ilustrasi, tipografi, fotografi dan videografi dengan menggunakan teknik animasi. Motion graphic secara kreatif menggunakan elemen seperti teks atau desain bergerak untuk meramaikan sebuah video, yang seringkali bertujuan untuk menciptakan konten komersial atau promosi.


5. Isometrik

    Animasi isometrik dikenal dengan bentuk geometris dan mudah dibaca. Seperti gaya animasi infografis, animasi isometrik adalah alat yang hebat untuk menjelaskan ide-ide kompleks. Tampilan animasi isometrik adalah metode tampilan yang digunakan untuk menciptakan ilusi 3D dengan menggunakan objek 2D, sehingga  kadang-kadang disebut sebagai pseudo 3D atau 2.5D.


6.  Animasi 3D

    Kalau Anda penggemar film Pixar dan Disney, seperti Toy Story, Up, atau Frozen, artinya Anda familiar dengan karya animasi 3D. Animasi 3D adalah seni untuk menciptakan gambar bergerak dalam ruang digital 3 dimensi. Melalui manipulasi objek atau model 3D dalam sebuah software untuk mengolah dan membuat animasi, animator mengurutkan gambar yang akan memberikan ilusi gerakan.

    Animasi 3D akan terlihat sangat realistis dan semua prosesnya dilakukan di komputer. Proses membuat animasi 3D umumnya dapat dibagi ke tiga tahap, yaitu modellinglayout and animation, dan renderingModelling adalah proses pembuatan objek 3D dalam suatu adegan di komputer. Layout and animation yaitu proses memposisikan objek dan membuat objek 3D bergerak. Kemudian proses selanjutnya adalah rendering, yaitu mengolah semua data di proses sebelumnya ke dalam suatu hasil akhir.

 

Sumber :

https://idseducation.com/lima-kategori-dalam-desain-grafis/

https://davarp.wordpress.com/2019/04/28/desain-grafis-dan-animasi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Animasi

https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis

https://gifer.com/en/9ARp

http://clipart-library.com/free-gif-animation.html

https://binus.ac.id/knowledge/2021/12/kenali-jenis-jenis-animasi/